Waspadai Demam Berdarah Dengue: Ancaman Nyata di Musim Pancaroba

DEMAM BERDARAH

Mengapa Demam Berdarah Dengue (DBD) Perlu Diwaspadai?

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang sering muncul saat musim pancaroba, dan sayangnya, ancaman ini bisa menghantui siapa saja, terutama anak-anak. Seorang dokter yang berpraktik di Hello Sehat, Tania Savitri, menyampaikan betapa seriusnya penyakit ini dan bagaimana kita harus waspada.

Apa Penyebab Demam Berdarah Dengue?

Menurut Tania, DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue. Ada empat jenis virus dengue yang bisa menyebabkan penyakit ini.

"Jenis-jenis virus dengue itu ada tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4. Dari semua tipe itu, virus dengue tipe 3-lah yang paling mendominasi. Hidup di daerah tropis seperti Indonesia tentu meningkatkan risiko penularan DBD, khususnya pada anak-anak," ujarnya.

Gejala DBD: Dari Awal Hingga Fase Kritis

Gejala DBD berkembang dalam tiga fase yang sering disebut sebagai "Siklus Pelana Kuda". Pada tahap awal, gejala mungkin tidak begitu terlihat, terutama pada anak-anak. Gejala awal ini bisa termasuk pilek, ruam merah, batuk ringan, dan demam tinggi.

"Gejala umum pada anak usia sekolah dan remaja biasanya meliputi kelemahan, nyeri di belakang mata, demam tinggi, dan bintik-bintik merah pada kulit," tambah Tania.

Bahaya Dengue Shock Syndrome (DSS)

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga memperingatkan bahwa DBD bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa.

"Gejala DSS meliputi perdarahan tiba-tiba, penurunan tekanan darah, kegagalan fungsi organ, mual, muntah, dan gatal-gatal di telapak kaki. DSS seringkali berakibat fatal, terutama pada anak-anak," ungkapnya.

Pentingnya Pengobatan yang Tepat dan Cepat

Tania menekankan bahwa pengobatan tidak boleh dihentikan saat demam mulai turun, karena bisa jadi ini menandakan bahwa anak sedang memasuki fase kritis.

"Jika dicurigai terkena DBD, segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan fisik dan tes darah," sarannya.

Proses Diagnosa dan Pengobatan

Saat di dokter, pemeriksaan fisik dan tes darah akan dilakukan untuk memastikan diagnosa DBD. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan menentukan apakah anak perlu dirawat di rumah sakit atau cukup dengan perawatan di rumah, tergantung pada kondisi kesehatannya.

Cara Mencegah Penularan DBD

Untuk mencegah gigitan nyamuk aedes aegypti, Tania menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif seperti menggunakan kelambu, pakaian yang menutupi tubuh, dan obat anti-nyamuk.

"Setidaknya, ini dapat membantu mencegah penularan DBD pada anak," tutupnya.

Jangan Anggap Remeh: Melindungi Keluarga dari DBD

DBD bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi anak-anak dan keluarga dari ancaman serius ini. Tetap waspada, terutama di musim pancaroba, dan pastikan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar nyamuk pembawa virus dengue tidak berkembang biak.

Belum ada Komentar untuk "Waspadai Demam Berdarah Dengue: Ancaman Nyata di Musim Pancaroba"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel